Skripsi Baper dan Galau Yang Tak Berujung

sonizone.wordpress.com



Abang suka puisi, tapi Abang nggak pandai membuat puisi. Kendati begitu, Abang tetap suka puisi. Apalagi Hujan Bulan Juni-nya SDD. Salah satunya pembukanya sungguhlah indah. Begini katanya: Tak ada yang lebih tabah selain hujan bulan juni...dst

 Usut punya usut, jika boleh meminjam dan dipelestin dikit, maka Abang akan mengubahnya jadi begini: Tak ada yang lebih tabah selain mahasiswa yang tengah menyusun skripsi. Ya, hanya sepenggal itu saja. Rasanya kok cukup mengena di hati. Cukup menyentuh. Terlebih bagi dedek-dedek gemes yang kini mungkin tengah dagdigdugder menyusun skripsi.

Gini lho, dek, Abang yang kebetulan baru saja lulus kuliah dan hingga kini masih jadi pengangguran intelektual, sangat khawatir dengan kondisi dedek-dedek gemes kampus yang kebetulan sudah tingkat akhir, dan kebetulan lagi masih jomblo, terus lagi tengah kebingungan nyusun skripsi.

Abang pula dedek, mungkin sempet atau akan ngerasain 'kan, ya, gimana tersiksanya jadi mahasiswa tingkat akhir. Bolak-balik kampus, dosen pembimbingnya kagak ada. Balik lagi besok, eh, dosennya bilang mau rapat. Begitu seterusnya. Sekalinya ada, revisinya di mana-mana. Kalau udah begitu, bawaannya baper lagi, galau lagi. Kadang pengin nangis. Abang mengerti kok, dek. Abang juga pernah ngalamin sakitnya diphp-in. Bapernya dikhianatin. Bedanya, untuk skripsi, Abang justru diuntungin karena dosen pembimbingnya nyenengin. Itu saja mungkin pembedanya, dek.

Gini lho, dek, sebagai bukti kepedulian Abang pada kalian, Abang punya sedikit tips untuk dedek-dedek gemes biar nggak galau lagi. Atau setidaknya sedikit lega karena skripsinya bisa kelar. Syukur-syukur kalau cintanya juga kelar, maksudnya kelar dari kejombloannya. Kalau pun toh tetap jomblo aja, Abang siap kok nampung dedek-dedek gemes jadi yang ke 2, ke 3, hingga ke, 4, pula ke 5. Ke 5? bukannya kelebihan? Dalam agama kan maksimal 4? iya, Abang tahu kok, dek. Tapi dalam pacaran kan ndak begitu to, dek?

Perlu dedek-dedek ketahui, ya, bahwa menyusun skripsi itu butuh keseriusan, tidak hanya keseriusan dalam menjalin hubungan aja lho, ya. Skripsi juga mesti serius, dek. Mungkin pesan yang Abang berikan ini berguna bagi dedek-dedek sekalian. Dan mudah-mudahan mah berguna. Begini kiranya:

1. Menulis skripsi nggak segampang menulis status
Maksudnya gini lho, dek. Abang sering banget lihat status-status baper dek gemes di sosial media. Dari mulai perkara cinta yang rumit, hingga skripsi yang bikin perut melilit. Ingatlah selalu dek, menulis skripsi itu butuh keseriusan pula ketelitian dalam menuliskannya. Salah satu huruf saja, bisa jadi bumerang buat keberlangsungan skripsi dedek. Tahu sendiri kan dek, gimana jelinya dosen pembimbing. Kadang tatapannya lebih tajam dibanding harimau yang tengah kelaparan. Apa aja yang di sekitarnya, nggak pernah luput dari tatapannya. Begitu pula dosen pembimbing, dek. Karenanya, perhatikanlah penggunaan EYD yang baik dan benar. Masak iya lho, dek, nulis skripsi menggunakan bahasa gaul, terus penulisannya disingkat-singkat kayak lagi ngetwett. Ingatlah selalu, ya, dek. Menulis skripsi nggak segampang nulis status

2. Skripsimu sesuaikan dengan kemampuanmu
Abang tahu, bahwa dedek-dedek gemes sekalian IQ-nya memang lah di atas rata-rata. Karena Abang tahu, mangkanya Abang nyaranin sama dedek-dedek gemes sekalian, bahwa hendaknya menulis skripsi itu sesuai kemampuan kalian masing-masing. Jangan kok ujug-ujug pengin nulis skripsi di luar batas kemampuan dedek atau pengin gaya-gayaan atau pengin terlihat keren karena pengin dapet nilai cumlaude segala. Janganlah begitu, dek. Cumlaude-mu bukan karena seberapa keren judul skripsimu lho, dek. Tapi karena skripsi seberapa kelar skrisipmu, dek, udah siap untuk disidangin, dek. Jadi sesuaikanlah skripsimu, ya, dek. Demi Abang. 

3. Nurut sama dosen pembimbing
Satu hal, dek. Untuk kali ini saja, ya, Abang minta, dedek baik-baiklah sama dosen pembimbing seketat dan sekiller apa pun iya. Kalau pun dedek merasa kesal, cukuplah pendam dalam hati. Jangan diperlihatkan. Apalagi sampai ngebantah segala kemauannya. Turutin, ya, dek. Bahkan kalau perlu, buatlah dia jatuh hati untuk sementara waktu. Berikan perhatian lebih, agar skripsi dedek-dedek sekalian juga diperhatikan. Dengan begitu, skripsi dedek segera kelar. Terserah, kalau mau marah, ya marah aja, jika skripsi dedek-dedek semua memang udah benar-benar kelar. Tapi, saran Abang, baik-baikalah ya sama dosen pembimbingmu. Sebab, biar bagaimana pun, untuk saat ini, dia adalah masa depanmu—selama kuliah. Kalau masa depanmu yang beneran kan sama Abang, dek.

4. Berdo'a
Sesombong-sombongnya manusia, dialah manusia yang nggak pernah berdo'a. Begitu kata pepatah. Dan itu benar lho, dek. Secantik dan sepintar apa pun dek gemes, termasuk pintar menyusun skripsi. Tetapi abai pada yang satu ini, sungguh lah bahaya. Apa pasal? Sebab, sepintar apa pun dek gemes, selama yang mengatur dek gemes berkehendak lain, misal lho ya, dek, misal. Skripsi dek gemes nggak bisa lolos dari dosen pembimbing. Maka, seketika itu pula nggak bakalan lolos, dek. Beneran lho, dek. Kun fayakun, kata gusti. Kalau sudah begitu, ya mau gimana lagi, dek. Maka, berdo'alah selalu, ya, dek. Karena itu akan menolongmu, dek. Terlebih jika dedek udah ngelakuin tiga hal di atas, jika ditambah do'a tentu lebih maknyus. Kendati semua ada di tangan-Nya, dek. Yang penting kan udah berusaha, to?

Begitu, ya, dek, pesan dari Abang. Abang tahu Abang hanyalah butiran debu yang nggak tahu arah jalan pulang, dek. Iya, abang tahu. Tapi, pinta Abang, ingatlah selalu keempat pesan itu baik-baik, agar dedek nggak baper lagi, kecewa lagi, karena skripsi yang nggak berujung itu. Atau paling tidak, biar segera di wisuda, kendati nggak lantas ke KUA. Abang siap kok nemenin dedek, kendati jadi tukang fotonya.

Ciamis, 22 Maret 2016


SHARE

Nunu Nugraha

HSedang getol belajar nulis di koran. Puisi, cerpen, opini, dan resensinya telah nangkring di berbagai media, mulai dari lokal hingga nasional. Sesekali, nongol di media online. Kini, dia tengah berburu beasiswa dan tak ketinggalan, sedang berusaha mendapat restu calon mertua. Kalau mau nyapa @noe_aufa Twitternya. Nunu Nugraha Facebooknya.

  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments:

  1. Keren bang tulisannya. Buat dedek2 gemes, mari dibaca tulisan abang yg baik hati ini.
    Selain dapet semangat buat skripsi, dedek2 gemes bisa nenangin hati karena abangnya nerima dedek ke 2, 3, 4 dst.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe. makasih ya. masih belajar aku, mbak. eh, iya, makasih lho udah mau mampir dan berkenan baca tulisanku. semoga bermanfaat dan menginspirasi. Saranku, sebarin tulisan ini pada dedek-dedek gemes. Siapa tahu ada yang mau jadi yang ke,2, 3, dan ke 4. Tentu akan kutampung. Apa mbak juga mau? :D just kidding hehe

      Delete