Berubah, Yuk! Berubah buatmu Indah

sumber: biologigonz.blogspot.com


Perubahan. Begitulah kata-kata yang sering banget menyeruak ke permukaan akhir-akhir ini. Tanpa bosan, tanpa henti, oleh siapapun dan dalam kondisi apapun. Nggak peduli, apakah berubah ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya. Yang penting berubah. Titik.

Gampangnya, berubah adalah berpindahnya posisi. Baik itu dalam hal prestasi, kedudukan, dan bahkan pindah ke lain hati. Nggak cinta lagi. Ya, kan?

Misal, ada orang yang badannya kurus kering nggak berdaging, kerempeng bangetlah. Terus dia pengin mengubahnya menjadi agak gendutan gitu, atau paling tidak, nggak kerempeng-kerempeng amat. So, dia pasti akan berusaha semaksimal mungkin melakukan perubahan itu. Bisa dengan berolahraga secara teratur, plus makan-makanan bergizi, seperti buah-buahan dan sayuran, dan nggak ketinggalan suply vitamin. Maka, dia sudah melakukan usaha untuk mencapai perubahan itu. Hasilnya, tergantung dari usahanya pula. Kalau memang berhasil, berarti dia benar-benar berubah sesuai keinginganannya.

Ya, lagi-lagi itu tergantung padamu. Mau berubah seperti apapun, lagi-lagi terserah kamu. Karena kamu sendirilah yang bisa menentukan perubahan itu. Mau jelek-ke, bagus-ke, gendutke, atau malah kerempeng sekali pun, itu terserah kamu. Bebas. Nggak ada yang larang sama sekali!

Jangan khawatir, Kawan, bahkan dengan terang benderang dalam ayat al-Quran ditegaskan, bahwa, Tuhan nggak mengubah keadaan seseorang, selain mereka sendiri yang mengubah keadaan pada dirinya.1

So, itu adalah petunjuk untuk semua orang di dunia yang pengin berubah. Dengan catatan, bahwa jika kamu ingin berubah, maka mesti dilakukan oleh dirimu sendiri pastinya. Ya, dengan cara melakukan perubahan itu. Tentu dong dengan usahanya pula.

Tapi, ada beberapa hal yang mesti dicatat di sini, ya, di tempat ini, bahwa setiap perubahan, baik itu revolusi, resolusi, atau apapun itu, haruslah dicermati secermat-cermatnya. Ya, karena hakikatnya setiap perubahan pastinya menginginkan yang terbaik. Bukan asal-asalan. Bahkan malah menjadi kacau balau yang justru membuatmu galau. Misal, kamu yang dulunya alim religius gitu, tiba-tiba berubah sedemikian ekstrimnya, jadi baragajul, bengal, lantas lupa sholat dan ngomong asal jeplak gitu tanpa peduli yang dengarnya sakit hati atau tidak, hanya semata karena kamu ingin berubah, misal.

Iya, sih, kamu telah melakukan perubahan. Tapi, nggak semestinya kan kamu berubah sedemikian ekstrem gitu yang justru membuat dirimu terperosok dalam jurang kenistaan, hanya karena ego yang mendorongmu berubah. Meski, nggak bisa dipungkiri juga bahwa kadang hidup ini memiliki pasang surut gitu, bahkan dalam posisi galau tidak karuan karena ambisimu untuk berubah ke arah yang lebih baik justru gagal di tengah jalan sehingga membuatmu jadi prustasi, misal.

Bisa jadi, inilah pemicu yang membuatmu berpindah haluan dan mencari sebuah pelampiasan yang malah membuatmu berubah tidak karuan gitu. Ditambah lagi dengan lingkungan tempat tinggalmu yang bisa memengaruhi sikap dan kepribadianmu pula.

Otomatis, jika itu terjadi, maka apapun yang ada pada dirimu ikutan berubah pula. Mulai dari sikapmu, cara pandangmu, penampilanmu, serta seabrek perubahan-perubahan lain akan menyeretmu tanpa ampun. Hingga hilanglah jati dirimu, identitas aslimu itu, lho. Meski pada dasarnya perubahan bisa digunakan oleh siapapun dan dengan cara apapun. Terlepas dari tujuan berubah itu sendiri. Ya, bebas sajalah. Sah-sah saja. Nggak ada yang larang, kok.

Tapi ingatlah, Kawan, bukankah kupu-kupu yang indah sekalipun pada dasarnya di awali proses yang teramat panjang untuk mendapatkan wujud yang indah dipandang mata itu? Metamorfosis. Begitulah proses perubahan itu dikenal. Diawali dari telur, kemudian berubah menjadi ulat, lalu setelah itu menjadi kepompong untuk kemudian menjelma imago. Maka, bertebaranlah kupu-kupu yang indah di muka bumi ini, menghiasi setiap taman bunga.

Jika kupu-kupu saja melakukan perubahan dari yang biasa-biasa ke arah yang lebih indah, lantas masihkah kamu berpikiran bahwa perubahan hanya dilakukan sekadarnya saja? Atau malah membuat posisimu lebih buruk dari keadaan yang sebelumnya? Iya kah? Rasanya, ini teramat sangat keliru, Kawan. Masak mau kalah sama kupu-kupu lho. Kamu, tentu saja berbeda dengan kupu-kupu 'kan?
Lagi-lagi ini tergantung padamu, Kawan. Simak deh sebuah ungkapan dari Sean Covey2 berikut ini:
Aku adalah hamba dari semua manusia sukses dan bahagia, dan sialnya aku pun budak dari manusia yang gagal dan pecundang. Mereka yang besar telah kujadikan besar. Mereka yang gagal telah kujadikan pecundang hina.

Begitulah ungkapan Sean Covey di atas. Tentu ini bisa dijadikan olehmu sebagai bahan renungan dalam kehidupanmu untuk meraih mimpimu itu. So, kamu mesti mutusin mau dibawa ke arah mana dirimu kelak.

Sukses atau gagal?!

Sekarang, percayalah, berubah akan membuatmu indah. Seindah kupu-kupu di taman bunga. Tentu bisa lebih dari itu, Kawan. Dengan syarat, jika kamu ingin berubah, maka bertindaklah. Lakukan usaha semaksimal mungkin. Jangan sampai kalah sama kupu-kupu. Jika kupu-kupu mesti melakukan proses metamorfosis demi mendapatkan wujud sempurnannya. Lantas, mengapa kamu yang manusia tidak melakukannya. Bahkan, perubahan hanya sebuah selogan belaka. Ya, jelaslah kamu nggak akan berubah sedikitpun, karena yang dibutuhkan oleh kamu yang ingin berubah adalah dirimu sendiri, tentu saja dengan aksi nyata, bukan kata-kata belaka.

Jika kamu memang sudah melakukan tindakkan nyata, namun biasa-biasa saja atau sekadarnya saja, maka hasilnya pun akan ala kadarnya pula. Biasa banget. Nggak indah. Sekarang, yang dibutuhkan olehmu saat ini, tentu saja adalah usaha yang senyata-nyatanya, berdarah-darah, tanpa lelah, tanpa henti. Niscaya, hasilnya pun akan indah sebagaimana perubahan yang dialami kupu-kupu tadi.
So, berubahlah seperti kupu-kupu yang indah di taman bunga.
***
Penulis tinggal di Dusun Sirnamulya Desa Sirnajaya RT 05 RW 03 Kecamatan Rajadesa Kode pos 4654 Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Dapat dihubungi No HP: 083827742422. Email: nunun049@gmail.com akun media sosial Twitter @noe_aufa dan Facebook Nunu Nugraha.




















1
Al-Qur'an surat Ar-Rad ayat 11: “...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..”

2
Sean Covey, 2000. The 7 Habits of Highly Effective Teens, Jakarta: Binarupa Akasara, hlm.13
SHARE

Nunu Nugraha

HSedang getol belajar nulis di koran. Puisi, cerpen, opini, dan resensinya telah nangkring di berbagai media, mulai dari lokal hingga nasional. Sesekali, nongol di media online. Kini, dia tengah berburu beasiswa dan tak ketinggalan, sedang berusaha mendapat restu calon mertua. Kalau mau nyapa @noe_aufa Twitternya. Nunu Nugraha Facebooknya.

  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment