dokumen pribadi |
dokumen pribadi bukti cetak pemuatan di Kabar Madura, 28 Maret 2016 |
Ternyata Istighfar dapat Menghapus Dosa
Judul : Istighfar Solusi Dari
Segala Dosa
Penulis : Ali bin Nayif
asy-Syuhud
Penerjemah : Nunuk Mas'ulah, Lc
Penerbit : Tinta Media, Imprint
Tiga Serangkai
Cetakan : I, Oktober 2015
Tebal : 260 halaman
ISBN : 978-602-0894-09-6
Di
dunia ini tak satu pun manusia yang luput dari dosa, baik dosa yang
terasa maupun tidak terasa—dosa kecil hingga dosa besar. Misalnya,
dosa kepada sesama, kepada orang tua, maupun dosa kepada gusti
Allah—tidak menjalankan segala perintah-Nya, baik tidak disengaja,
maupun secara sengaja.
Dosa-dosa tersebut akan semakin
menumpuk seiring perilaku kita yang memang tak pernah luput dari
dosa. Sehingga, tanpa disadari, ternyata kita hidup dalam kubangan
dosa yang menggunung dan tak terhitung jumlahnya. Maka, tidaklah
mengherankan, jika segala macam cita, ingin, impian, dan harapan,
sulit diwujudkan. Hal itu semua dimungkinkan akibat dari dosa-dosa
tersebut.
Nah,
salah
satu upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dosa-dosa
tersebut ialah dengan cara beristighfar kepada-Nya. Sebab, dalam
sebuh hadits dikatakan, “Barang
siapa senantiasa beristighfar, Allah akan menjadikan baginya jalan
keluar dari tiap kesempitan dan kegembiraan pada tiap kesedihan,
serta mengaruniainya
rezeki
dari arah yang tidak dia duga” HR. Abu Dawud.
Seseorang yang telah berbuat dosa
besar atau dzolim terhadap dirinya, akan tetapi dia mengingat dan
menyadarinya, lalu kemudian dia besungguh-sungguh bertobat serta
memohon ampunan kepada-Nya, maka baginya ampunan atas segala dosanya.
Dan baginya surga yang mengalirkan air yang menyejukan dari berbagai
pepohonan dan istananya. Hal itu dengan benderang tertera dalam surat
al-Anfal ayat 2-4 (halaman 80-91)
Selanjutnya,
pada bagian lain dalam buku setebal 260 ini yang membahas makna
keutamaan istighfar, hukum, anjuran, dan seluk beluk istighfar,
termasuk manfaat istighfar sebagai petunjuk, penerang, serta pintu
rezeki, penghapus dosa, secara spesifik dan mendalam ini, dikatakan
pula bahwa istighfar adalah upaya manusia untuk memperoleh
maghfirah-Nya.
Istighfar
adalah memohon maghfirah (ampunan). Sedangkan maghfirah adalah
perlindungan dari keburukan dosa-dosa. Karenanya istighfar seringkali
dibarengi dengan tobat juga permohonan ampunan melalui lisan dan
tobat melepaskan diri dari dosa-dosa yang dilakukan oleh hati maupun
anggota tubuh (halaman 186)
Akhirnya, tidak ada cara lain
bagi kita kini, selain memohon petunjuk dan ampunan kepada Gusti
Allah agar segera terbebas dari perilaku yang penuh dengan dosa itu.
Sehingga perilaku kita kembali ke jalan yang benar, jalan yang
diridhaiNya.
*NB: Catatan ini pernah dimuat di Kabar Madura, 28 Maret 2016
0 comments:
Post a Comment